Rapat Koordinasi Evaluasi Terintegrasi Pusat Krisis Kesehatan di Semarang, 10-12 November 2016

1,077

Rapat Koordinasi Evaluasi Terintegrasi Pusat Krisis Kesehatan di Semarang, 10-12 November 2016

Mudik pada saat Hari Raya Idul Fitri merupakan satu kondisi dimana masyarakat pada waktu yang bersamaan pulang ke daerah asalnya masing-masing. Pada saat itu, terjadi peningkatan jumlah angkutan darat yang  meningkatkan risiko  terjadinya  permasalahan kesehatan baik itu akibat kecelakaan lalu lintas maupun kambuhnya penyakit-penyakit kronis atau timbulnya penyakit akut akibat kelelahan.  Selain itu, juga terdapat risiko krisis kesehatan akibat bencana alam dan cuaca ekstrim serta terorisme di simpul-simpul transportasi dan sebagainya.

Jumlah korban kecelakaan lalu lintas selama mudik lebaran terus meningkat dari tahun 2010, 2011, dan puncaknya pada tahun 2012 dimana korban yang meninggal mencapai 908 orang. Kemudian tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 795 korban, tahun 2014 korban yang meninggal 701 orang dan tahun 2015 yang meninggal 657 orang. Meskipun terjadi penurunan jumlah korban meninggal pada tahun 2015, namun perbandingan penurunan frekuensi kecelakaan dengan penurunan jumlah korban meninggal tidak sejalan. Frekuensi kecelakaan menurun 21,58% sedangkan jumlah korban meninggal menurun hanya 7,98%. Jumlah korban pada saat mudik ini, menurut BNPB lebih tinggi bila dibandingkan dengan jumlah korban meninggal akibat bencana dalam satu tahun. Hasil Kajian Balitbangkes Kemenkes mengenai Kecelakaan Lalu Lintas Mudik Lebaran pada tahun 2013  di 5 daerah rawan kecelakaan lalu lintas di Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagian besar korban yaitu 72,50%, meninggal di tempat kejadian atau dalam perjalanan ke fasilitas kesehatan dan sebagian besar merupakan pengguna sepeda motor (60,87%) yang diakibatkan kecelakaan ganda (80%). Data lainnya menunjukkan bahwa 65,21% kecelakaan lalu lintas pada tahun 2015 terjadi di jalur mudik utama di Pulau Jawa.

Pusat Krisis Kesehatan telah menyelenggarakan kegiatan Rapat Koordinasi Evaluasi Terintegrasi Pusat Krisis Kesehatan pada tanggal 10-12 November 2016 di Kota Semarang dengan mengundang perwakilan dari Bappenas, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Dinas Kesehatan Provinsi di jalur mudik wilayah Pulau Jawa dan Lampung, Dinas Kesehatan Kab/Kota jalur mudik wilayah Pulau Jawa dan Lampung, Polres dan Unit Utama di Kementerian Kesehatan. Narasumber berasal dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes, Korlantas Polri, Disaster Research and Response Center (DRRC Universitas Indonesia), Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah serta Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. Pembahas berasal dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Perhubungan dan Tim Ali WHO  CC yaitu dr Tri Wahyu Murni, SpB dan dr. I Nyoman Kandun, MPH.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan pelayanan kesehatan arus mudik lebaran baik untuk antisipasi kecelakaan lalu lintas  maupun non kecelakaan lalu lintas. Selain itu, dalam kegiatan ini dirumuskan pula tindak lanjut upaya peningkatan kapasitas daerah maupun pusat sesuai hasil evaluasi. Hasil evaluasi terintegrasi akan menjadi bahan advokasi pada pimpinan untuk perbaikan kebijakan yang akan datang.