Rapat Koordinasi Siaga Darurat Mengadapi Krisis Kesehatan Akibat Banjir di Surakarta

889

Siaga Darurat Mengadapi Krisis Kesehatan Akibat Banjir Di Surakarta ( Solo )

Pada tanggal 6 Desember 2011 bertempat di Hotel Sahid Kusuma, Solo , Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Siaga Darurat Menghadapi Krisis Kesehatan Akibat Banjir. Acara yang dihelat di Kota Solo  yang dibuka secara langsung oleh Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, Mudjiharto, SKM, MM.

Rapat koordinasi tersebut mendapat apresiasi dari Kepala Badan  Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ibu DR. Ir. Woro B. Harjono, yang berkenan hadir sekaligus memberikan paparan mengenai Perkiraan Cuaca dan Iklim di Indonesia.

Tujuan dari kegiatan ini adalah

  • Tersusunnya rencana kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana banjir
  • Tersusunnya rencana kontinjensi di daerah aliran sungai Bengawan Solo dalam penanggulangan bencanan banjir
  • Menginventarisir kemampuan Sumber daya Kesehatan  maupun peralatan pendukung yang dimiliki daerah yang dilintasi  Sungai Bengawan Solo.
  • Ketersediaan sumber daya manusia kesehatan yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan koordinasi  di masing-masing Dinas Kesehatan kab/ kota dalam rangka upaya pra bencana (kesiapsiagaan) dalam penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor
  • Kesiapsiagaan jajaran kesehatan menghadapi krisis kesehatan akibat bencana banjir dengan mengantisipasi : kesiapan obat-obatan, potensi merebaknya penyakit pasca banjir, dan kesiapan mobilisasi.

Peserta dalam rapat koordinasi ini adalah seluruh dinas kesehatan Provinsi dan kabupaten yang di lintasi sungai Bengawan Solo.

Pada akhir kegiatan Bapak Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan menyampaikan beberapa rekomendasi yang harus diantisipasi dalam menghadapi krisis kesehatan akibat bencana banjir antara lain: mempersiapkan jajaran / SDM kesehatan untuk dimobilisasi mem-PETA-kan wilayah rawan ,  potensi Sumber Daya  Kesehatan yang tersedia, koordinasi internal Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit, kesiapan bahan-bahan penyuluhan, kesiapan untuk antisipasi KLB penyakit menular potensial wabah (Diare, Ispa dan DBD) pada periode PASKA BENCANA,Identitas kesehatan, membuka jejaring komunikasi, membuka diri dengan Media

Dalam situasi kedaruratan, semua laporan  permintaan bantuan, dll  dapat dilakukan dengan komunikasi cepat untuk  kemudian disusul permintaan secara  formal  secara berjenjang  Dinkes Propinsi dan  Pusat.