RISET KEBENCANAAN DITINGKATKAN UNTUK KURANGI RISIKO BENCANA

1,477

RISET KEBENCANAAN DITINGKATKAN UNTUK KURANGI RISIKO BENCANA

BANDUNG – Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-3 pada 23 – 24 Mei 2016 di Bandung, Jawa Barat. PIT ke-3 yang berlangsung di Aula Barat, Aula Timur dan Campus Center Institut Teknologi Bandung ini memfokuskan pada pembahasan pengurangan risiko bencana (PRB) dengan berbagai perspektif pendekatan, seperti aglomerasi PRB, risk warning, atau pun risk communication. Indikator dalam konteks pembahasan tersebut mengacu pada rumusan absolute risk (AR) dan emerging risk (ER), yang diharapkan sebagai rumusan bersama pada akhir PIT. AR dan ER merupakan elemen yang melekat pada definisi risiko sehingga elemen tersebut sangat berpengaruh pada pendekatan dan strategi PRB di Indonesia.  

Dr. Ina Agustina dan tim dari Pusat Krisis Kesehatan menyampaikan hasil penelitian terkait dengan kesenjangan antara peraturan perundang-undangan dan program nasional terkait fasilitas kesehatan yang aman terhadap bencana dengan kerangka kerja internasional.

Fasyankes yang aman terhadap bencana belum menjadi bagian integral dari peraturan perundangan kedaruratan nasional, sehingga pelaksanaannya menjadi tidak perioritas. Dari analisa dengan menulusuri berbagai peraturan perundang-undangan yang ada, dengan total dokumen 106 dokumen sebagai bahan penelitian, termasuk menelusuri RPJP, RPJMN, Renstra kemenkes dan renas PB yang dikeluarkan tahun 2005 keatas, diperoleh rekomendasi penelitian :

  1. Melakukan penyusunan program nasional fasyankes yang aman dengan melibatkan seluruh pihak terkait untuk menyepakati langkah strategis dan berkelanjutan serta target yang jelas .
  2. Peningkatan kapasitas petugas di daerah dan masyarakat serta melengkapi peraturan perundangan melalui revisi sejumlah aturan perundangan yang ada.

Dalam pertemuan tersebut Pusat Krisis Kesehatan juga perpartisipasi dalam pameran untuk mensosialisasikan berbagai upaya yang dilakukan terkait dengan Pengurangan Risiko Bencana Bidang Kesehatan.