Bibit Siklon Tropis Surigae pertama kali terpantau pada 14 April 2021 oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai Siklon Tropis 94W di sebelah utara Papua tepatnya di 8,2° LU – 137° BT (sekitar 1050 km sebelah utara Biak) dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Pada 17 April 2021, BMKG merilis bahwa Siklon Tropis Surigae sudah berada di Samudra Pasifik utara Papua Barat, 10,6° LU, 131,3° BT atau sekitar 1310 km sebelah utara barat laut Manokwari. Siklon ini akan mempengaruhi cuaca beberapa wilayah Indonesia Timur. Sedangkan Jabodetabek tidak akan terparuh oleh siklon ini.
Berdasarkan analisis BMKG, cuaca Jabodetabek saat ini dipengaruhi oleh sirkulasi Siklonik di Samudra Hindia Barat Bengkulu, dan perlambatan angin di atas Banten - Jawa Barat. Sirkulasi siklonik di Samudra Hindia Barat Bengkulu tersebut membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) di perairan barat Lampung hingga Samudra Hindia barat Lampung yang menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang sistem sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah pertemuan angin tersebut.
Terkait Siklon Tropis Surigae, BMKG telah mengeluarkan hasil pantauan terbaru pada 19 April 2021. Hasil tersebut menyatakan bahwa Siklon Tropis Surigae kini berada di Samudra Pasifik timur Filipina, tepatnya di 13,5° LU, 126,8° BT (sekitar 1140 km sebelah utara Tahura). Siklon ini bergerak ke arah Barat – Barat laut dengan kecepatan 9 km/jam menjauhi wilayah Indonesia.
Intensitas Siklon ini diperkirakan dalam 24 jam kedepan akan melemah dan bergerak ke arah Utara menjauhi wilayah Indonesia.
Dampak cuaca yang disebabkan oleh siklon ini adalah gelombang laut tinggi dan potensi hujan sedang lebat disertai kilat/petir serta angin kencang. Gelombang laut tinggi setinggi 1,25 – 2,5 m diperkirakan terjadi di Perairan Kalimantan Utara, Selat Makassar bagian utara, Perairan selatan Kep. Sangihe, Perairan Kep. Sitaro, Perairan Bitung – Likupang, Perairan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, Perairan Kep. Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Biak hingga Jayapura, dan Samudra Pasifik utara Papua.
Sementara itu, gelombang tinggi setinggi 2,5 – 4,0 m diperkirakan terjadi Laut Sulawesi bagian Tengah dan Timur, Perairan utara Kep. Sangihe, Perairan Kep. Talaud, Samudra Pasifik utara Halmahera bagian selatan, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat. Terakhir, gelombak tinggi 4,0 – 6,0 m berpotensi terjadi di Samudra Pasifik utara Halmahera bagian utara.
Selain itu, hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang diprediksi oleh BMKG terjadi di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.
Berdasarkan kondisi tersebut, masyarakat Indonesia khususnya daerah yang berpotensi terkena dampak cuaca akibat Siklon Tropis Surigae agar waspada terhadap hal tersebut.
Referensi:
https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=siklon-tropis-surigae-tidak-berdampak-pada-cuaca-di-jabodetabek&tag=press-release&lang=ID
https://www.instagram.com/p/CN0d3HmhI6f/?igshid=d8kep16mbikh