Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto mengatakan Pemerintah dalam waktu dekat akan melaksanakan pemeriksaan Covid-19 secara massal. Tes tersebut dilakukan melalui Rapid Test atau pemeriksaan imuniglobulin sebagai skrining awal.
“Menggunakan pemeriksaan imunoglobulin sebagai upaya tes skrining awal dan bisa dilaksanakan secara massal adalah sebuah keputusan yang baik,” kata dia pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Kamis (19/3).
Metode pemeriksaan virus Corona atau Covid-19 ini memang ada beberapa macam, dilihat dari sensitifitasnya. Untuk virus ini yang paling sensitif adalah pemeriksaan dengan metode molekuler yaitu menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR).
“Beberapa negara sudah melakukan hal ini dan kitapun juga akan melaksanakannya. Tujuannya adalah untuk secepatnya bisa mengetahui tentang kasus positif Covid-19 yang berada di masyarakat,” kata dia.
dr. Achmad menambahkan nantinya pasien positif akan cukup banyak didapatkan namun tidak seluruhnya dimaknai harus masuk RS.
“Pada kasus positif dengan tanpa gejala atau kasus positif dengan gejala ringan tentunya akan diedukasi untuk melaksanakan isolasi diri atau self isolation yang bisa dilaksanakan secara mandiri di rumah, tentu dengan dimonitoring oleh petugas Puskesmas atau tenaga kesehatan yang sudah disepakati,” kata dr. Achmad.
Pemeriksaan secara massal itu harus diikuti dengan langkah-langkah sosialisasi dan edukasi tentang bagaimana melaksanakan isolasi diri. Sudah barang tentu di dalam self monitoring atau pada saat rapid test massal ini akan ditemukan kasus positif disertai gejala-gejala moderat, gejala-gejala sakit yang sedang. Maka tetap harus dilakukan konfirmasi dengan menggunakan PCR.
“Tetap harus dilakukan konfirmasi dengan menggunakan PCR karena ini menjadi penting. PCR memiliki sensitifitas yang jauh lebih tinggi dibanding pemeriksaan rapid,” ujar dia.
“Tapi pemeriksaan rapid ini adalah dalam rangka untuk meyakinkan masyarakat apakah dirinya tertular atau tidak. Ini beberapa langkah yang harus kita lakukan secara terus menerus simultan, dan inilah yang akan menjadi upaya kita di dalam pengendalian penyakit (Covid-19),” tambah dr. Achmad.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM