Gempa bumi berkekuatan 6.0 SR pada Jum’at, 28 September 2018 pukul 13.59 WIB dengan kedalaman 10 KM mengguncang Kab. Donggala, Sulawesi Tengah. Pada pukul 17.02 WIB kembali terjadi gempa bumi berkekuatan 7,7 SR yang kemudian di revisi oleh BMKG menjadi 7,4 SR yang berdampak di Kota Palu dan Kab. Donggala. Gempa 7,4 SR yang terjadi mengakibatkan tsunami di beberapa wilayah pantai Donggala dan pantai Talise Palu. Durasi gelombang tsunami 20-25 menit dengan ketinggian gelombang 0,5-3,0 meter. Selanjutnya BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami sejak 28 September 2018 pukul 17.36 WIB. Gubernur Sulawesi Tengah telah menetapkan masa tanggap darurat pada 28 September 2018 sampai dengan 11 Oktober 2018 di 4 daerah yaitu Kota Palu, Kab. Sigi, Kab. Donggala, dan Kab. Parigi Moutong.
Beberapa daerah yang mengalami kerusakan parah seperti di Kab. Donggala yaitu Kec. Balai Sam Tanjung, Banawa Selatan, Banawa Tengah, Dampalas, Labuan, Sine, Sine Tobata, Sine Tabu Tambora, Sirenam Soyol dan Tanah Topea. Selain itu di daerah yang terdampak di Kota Palu seperti Kec. Manti Kulere, Palu Barat, Palu Selatan, Palu Timur, Palu Utara, Tatana, Tawali, dan Ulujadi. Berdasarkan laporan rilis BNPB per tanggal 02 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB sebanyak 1.234 meninggal, 799 mengalami luka berat, 99 orang dinyatakan hilang dan 61.867 pengungsi di 109 pengungsian.
Pusat Krisis Kesehatan melakukan respon dengan mengirimkan tim RHA ke Palu dan Donggala. Tim ini bertugas untuk melakukan pendampingan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng dalam aktivasi klaster kesehatan dan juga tim bertugas melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor tingkat pusat. Dalam upaya penanganan bencana ini, Kementerian Kesehatan sudah memobilisasi tim medis dari beberapa rumah sakit vertikal antara lain RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), RSUP Dr. Kariadi Semarang, RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Sulawesi Utara, RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, dan RS Dr. Hasan Sadikin Bandung. Selain itu sudah mengirimkan obat-obatan dan logistic kesehatan lainnya. Kementerian kesehatan akan terus melakukan upaya terbaik dalam menanggulangi kejadian gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah.