Wilayah Jawa masih dikelilingi oleh pegunungan dan juga lereng yang curam, hal ini sangat berpotensi terjadinya gerakan tanah yang akan memicu terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Daerah di Jawa timur sangat memiliki potensi gerakan tanah. Tentu masyarakat di Jatim perlu waspada sebab sangat rawan terjadi banjri dan longsor terutama saat masuk musim hujan. Beberapa daerah yang masuk dalam radar gerakan tanah seperti Kabupaten Malang, Blitar, Pacitan, Trenggalek dan Tulungagung.
Wilayah tersebut memiliki potensi besar terjadi gerakan tanah. Saat masuk musim hujan hal ini perlu diwaspadai sebab bencana bisa kapan saja terjadi tanpa bisa diprediksi. Gerakan tanah ini akan memicu terjadinya longsor, bisa berupa longsor kecil ataupun longsoran besar. di Kab Tulunggung dan Trenggalek semua kecamatan berpotensi terjadi gerakan tanah akibat kondisi tanah di daerah tersebut masih sangat curam. Yang perlu diwaspadai adalah El Nino atau kemarau basah sebab saat memasuki msuim kemarau namun masih akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sedang terutama di Pulau jawa, Karena Pulau Jawa terkena dampak langsung dari El nino.
Bagi masyarakat di sekitar lokasi potensi gerakan tanah agar lebih waspada terutama pada saat dan setelah turun hujan dengan intensitas tinggi. Selain tu, agar memelihara vegetasi di lereng yang curam untuk memperkuat kestabilan lereng dan mencegah erosi dari aliran air permukaan. Menata air permukaan terutama dari aliran air hujan dengan saluran kedap air di sekitar lokasi gerakan tanah agar air tidak mengalir ke arah lereng.
Sumber : http://jatimprov.go.id/read/berita-pengumuman/waspadai-potensi-gerakan-tanah-di-wilayah-jatim
