Kegiatan Finalisasi Post-Disaster Need Assessment(PDNA) Sektor Kesehatan pada Bencana Sulawesi Tengah

1,009

Kegiatan Finalisasi Post-Disaster Need Assessment(PDNA) Sektor Kesehatan  pada Bencana Sulawesi Tengah

Kejadian bencana dan krisis kesehatan yang beruntun sejak gempa Lombok hingga gempa, tsunami, dan likuifaksi Palu, Donggala Sigi- Sulawesi Tengah telah menuntut semua sektor bekerja cepat dan tepat dalam menentukan status dan menilai kemampuan pulihnya daerah pascabencana termasuk sektor kesehatan agar dapat memberikan dukungan yang lebih tepat dan dibutuhkan oleh daerah. Untuk itu, diperlukan sebuah instrumen yang standar untuk menilai kemampuan pemulihan sektor kesehatan pasca bencana.

Berdasarkan hal tersebut, pada November 2018, 1 bulan masa transisi darurat Sulawesi Tengah, Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes WHO bekerjasama dengan tiga universitas melakukan perumusan instrumendan kegiatan asesmen sektor kesehatan pasca bencana (Post Disaster Need Asessment - PDNA) di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.

Rangkaian kegiatan penyusunan dan uji coba instrumen PDNA diantaranya bertujuan untuk melakukan asesmen PDNA sektor kesehatan, Mereview dan mengevaluasi hasil asesmen memverifikasi, dan memvalidasi hasil asesmen, sebelum akhirnya menghasilkan bentuk final dari instrument tersebut.

Instrumen PDNA berangkat dari 6 building block system,Kerangka Sistem Kesehatan (WHO, 2014) yang diturunkan menjadi 4 indikator yakni (1)Fasilitas Pelayanan Kesehatan, (2)SDM Kesehatan dan Pengguna, (3)Sistem dan Program Kesehatan, (4)Pembiayaan Kesehatan). Data kegiatan, capaian, serta situasi fase sebelum dan saat bencana menjadi pembanding untuk penilaian kemampuan pulih di fase transisi dan recovery.Subjek asesmen meliputi dinas kesehatan, rumah sakit, puskesmas, dan masyarakat.

Penyempurnaan instrumen PDNA terus dilakukan dengan melibatkan peran akademisi, dinas kesehatan dan kementerian kesehatan. Pertemuan ini, merupakan pertemuan review ketiga instrument PDNA yang berfokus pada finalisasi instrumen setelah kegiatan review pertama di Surabaya 16-18 Januari 2019 dan kedua di Menado 23-25 Januari 2019, serta menggali masukan dari pakar (dari universitas) dan pemerintah (Kementerian Kesehatan). Adapun Kegiatan selanjutnya akan diselenggarakan di Kota Balikpapan pada tanggal 30 Januari -1 Februari 2019