Kemenkes dan TNI Turun ke Bima Untuk Mengendalikan Masalah Kesehatan Akibat Banjir

1,137

Kemenkes dan TNI Turun ke Bima Untuk Mengendalikan Masalah Kesehatan Akibat Banjir

Banjir bandang terjadi di tiga Kabupaten di Provinsi NTB yaitu Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Sumbawa akibat hujan yang terus menerus pada tanggal 21 Desember 2016. Banjir yang memiliki kedalaman air setinggi 100-300 cm ini menyebabkan beberapa rumah dan kendaraan terbawa arus banjir.

Beberapa fasilitas kesehatan lumpuh, diantaranya 6 Puskesmas, RS Muhammadiyah, RSUD terendam namun masih bisa beroperasi. Selain itu, gudang obat juga terendam, sehingga mengakibatkan obat dan stok MP ASI rusak.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir ini, namun masyarakat dievakuasi ke beberapa tempat pengungsian.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan dr. Ahmad Yurianto menjelaskan kepada Biro Komunikasi Kemenkes bahwa terdapat layanan kesehatan yang telah dibuat di 18 titik pos kesehatan. Koordinasi dilakukan oleh sejumlah instansi dengan Dinas Kesehatan Kab. Bima. Klaster Kesehatan pun telah diaktifkan dengan posko di Kantor Walikota Bima yang dikordinatori oleh Kadinkes Kab. Bima.

Berbagai upaya dilakukan dalam rangka menanggulangi bencana banjir ini, diantaranya :

Membentuk EMT (emergency medical teamsmobile dengan menggunakan kendaraan yang ada, EMT Fixed (pos kesehatan) di 18 titik. semua berasal dari tenaga kesehatan Kab Bima;
Mengirimkan EMT type 2 terdiri dari Spesialis Anak, Spedlsialis Penyakit Dalam, dan perawat dari kabupaten Dompu.
Mengirimkan buffer stock obat dari Dinkes Kab Dompu
Mengirimkan 6 ton paket Gizi dari buffer stock Prov NTB

Kemenkes bekerjasama dengan TNI dalam mengatasi permasalahan kesehatan akibat banjir. Dalam hal ini Panglima TNI memberikan bantuan yaitu :

KRI Bintuni diberangkatkan dari tanjung perak menuju Bima dari Armada Timur Surabaya dengan kekuatan :
a. Personel Batalyon Kesehatan 2 Kostrad (pangkalan Malang) 100 orang terdiri dari dokter umum dan perawat serta tim teknis RSL dan 3 ambulan
b. Personel Balatyon Kesehatan Marinir 1 (pangkalan Surabaya) 125 orang terdiri dari dokter umum, SpB, SpA, perawat dan tim teknis RSL dan 3 ambulan
Hasil rapid health assesment (RHA) dibutuhkan penambahan tempat tidur rawat inap, kajian rencana lokasi sudah di buat untuk gelar Rumah Sakit Lapangan.
c. 8 tim perahu karet Brigif 1 Marinir (pangkalan Surabaya) digunakan untuk EMT mobile dan distribusi makanan serta ambulan air.
d. 1 Tim Kesehatan Lapangan Kopaskhas TNI AU
e. Dikirimkan makanan siap saji TNI (Biskuti TB-1 dan T2) dari Mabes TNI sebanyak 2 ton

Sementara Kodam IX Udayana telah memberangkatkan 3 Ambulan Detasemen Kesehatan Lapangan dari Denpasar dan 2 Ambulan dari Detasemen Kesehatan Wilayah Mataram.

Kemenkes mengirimkan tim RHA yang terdiri dari gabungan Pusat Krisis Kesehatan, Direktorat Kesehatan Lingkungan, PKK Regional Bali dan PKK Provinsi NTT 1. Tim tersebut telah berada di lokasi. Sedangkan tim lainnya yang terdiri dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Direktorat Fasilitas Kesehatan dan Direktorat Surveilan dan Karantina Kesehatan direncanakan dikirim sebagai tim selanjutnya dari Kemenkes.

 

Sumber : http://www.depkes.go.id/article/view/16122700002/kendalikan-masalah-kesehatan-akibat-banjir-kemenkes-dan-tni-turun-ke-bima.html