Provinsi Jawa Timur dan Sumatera Selatan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak tanggal 1 Januari 2015. Terjadi peningkatan jumlah kasus DBD di 2 provinsi tersebut. Selama bulan Januari 2015 di Provinsi Jawa Timur KLB DBD terjadi di 37 Kabupaten/Kota, dengan total jumlah kasus sebanyak 3.136 kasus DBD dan angka kematian sebanyak 52 kasus, sementara di Provinsi Sumatera Selatan terjadi KLB DBD di 13 Kabupaten/Kota dengan jumlah kasus sebanyak 335 kasus DBD.
Kabupaten/Kota yang mengalami KLB DBD di Provinsi Jawa Timur antara lain Kab. Bangkalan 160 kasus, Kab. Banyuwangi 154 kasus, Kota Batu 10 kasus, Kab. Blitar 53 kasus, Kota Blitar 12 kasus, Kab. Bojonegoro 30 kasus, Kab. Bondowoso 180kasus, Kab. Gresik 33 kasus, Kab. Jember 270 kasus, Kab. Jombang 136 kasus, Kab. Kediri 131 kasus, Kota Kediri 42 kasus, Kab. Lamongan 81 kasus, Kab. Lumajang 8 kasus, Kab. Madiun 58 kasus, Kota Madiun 36 kasus, Kab. Magetan 38 kasus, Kab. Malang 95 kasus, Kota Malang 11 kasus, Kab. Mojokerto 76 kasus, Kab. Nganjuk 90 kasus, Kab. Ngawi 91 kasus, Kab. Pacitan 198 kasus, Kab. Pamekasan 45 kasus, Kab. Pasuruan 34 kasus, Kota Pasuruan 12 kasus, Kab. Ponorogo 74 kasus, Kab. Probolinggo 136 kasus, Kota Probolinggo 15 kasus, Kab. Sampang 74 kasus, Kab. Sidoarjo 21 kasus, Kab. Situbondo 24 kasus, Kab. Sumenep 380 kasus, Kota Surabaya 59 kasus, Kab. Trenggalek 111 kasus, Kab. Tuban 24 kasus, dan Kab. Tulungagung 134 kasus.
Kabupaten/Kota yang mengalami KLB DBD di Provinsi Sumatera Selatan antara lain Kota Palembang 101 kasus, Kab. Banyuasin 65 kasus, Kab. Ogan Ilir 19 kasus, Kab. Ogan Komering Ilir 46 kasus, Kab. Ogan Komering Ulu 7 kasus, Kab. Ogan Komering Ulu Timur 14 kasus, Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 2 kasus, Kab. Prabumulih 56 kasus, Kab. Muara Enim 25 kasus, Kab. Lahat 2 kasus, Kab. Pali 3 kasus, Kab. Lubuklinggau 8 kasus dan Kab. Musi Rawas 1 kasus.
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang mengalami KLB melakukan upaya-upaya antara lain memberikan pelayanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit, pemutusan rantai penularan melalui fogging massal di desa dan kecamatan, larvasidasi dan pemberantasan sarang nyamuk, surveilans ketat kasus DBD, pemantauan jentik mingguan, penyiapan logistik (insektisida, larvasida dan RDT) serta sosialisasi pemberantasan kasus DBD kepada masyarakat di tingkat desa dan kecamatan.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Sumatera Selatan melakukan asistensi teknis penanganan KLB DBD kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, penyiapan logistik insektisida, larvasida dan mesin fogging serta melakukan pemantauan dan pelaporan kepada Kementerian Kesehatan.