Longsor di Tarakan, Menteri Kesehatan Mengutus Pusat Krisis Kesehatan Meninjau Lokasi dan Mengirim Bantuan

617

Longsor di Tarakan, Menteri Kesehatan mengutus Pusat Krisis Kesehatan Meninjau Lokasi dan Mengirim Bantuan

Tarakan, 1 Oktober 2020

Tanah longsor terjadi di wilayah Kota Tarakan, Kalimantan Utara pada Senin 28 September 2020 sekitar pukul 01.30 WITA. Jumlah korban sementara sebanyak 11 warga meninggal dunia dan 3 orang luka-luka akibat longsor itu.

Dalam rangka penanganan korban longsor dimasa pandemi COVID-19 ini Kementerian Kesehatan mengirimkan bantuan berupa 1.036 APD dan 1.180 masker N95.

Bantuan dikirimkan atas perintah langsung Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto kepada Kepala Pusat Krisis Kesehatan dr. Budi Sylvana. Secara simbolis bantuan tersebut diserahkan langsung oleh dr. Budi kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara Usman di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Kamis (1/10).

dr. Budi mengatakan bantuan tahap awal untuk setiap item berjumlah 1.000 APD dan 1.000 masker N95. Pengiriman bantuan selanjutnya akan dikalkulasikan kebutuhan yang diperlukan di Kota Tarakan untuk penanganan bencana longsor ditengah pandemi COVID-19.

dr. Budi menyampaikan kekhawatiran adanya transmisi virus SARS-CoV-2 yang mengakibatkan COVID-19 yang bersumber dari para pendatang. Karena itu pemeriksaan pendatang di Bandara harus diperketat.

Disamping itu, longsor terjadi di Kelurahan Juanta Permai, Tarakan Utara dan 2 Kelurahan di Tarakan Tengah, yakni Juanta Kerikil dan Selumit Pantai. Salah satu pemicu longsor yakni hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu (27/9). Selain korban jiwa, bencana ini berdampak pada 19 rumah warga.

Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan siap siaga. Pencegahan ditingkat keluarga harus dilakukan untuk tetap selamat ditengah ancaman bahaya longsor bahkan bencana alam lainnya.

Tidak ada posko dan tempat pengungsian karena longsor tersebar dibanyak titik dan berskala kecil. Penanganan sudah terkendali oleh berbagai unsur seperti Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Dinas Kesehatan Provinsi, BPBD Kota Tarakan, Kementerian Kesehatan, BNPB, TNI, dan POLRI.

dr. Budi meninjau langsung wilayah terdampak longsor di Kampung Bugis Dalam, RT:20, Kelurahan Kampung 1 Skip, Kota Tarakan. Terdapat satu rumah dengan kerusakan di bagian belakangnya.

Posisi rumah tersebut berada tepat di bawah tebing yang mengalami longsor. Dilihat dari pantauan tim Kementerian Kesehatan rumah tersebut berdekatan dengan tebing tinggi dengan tingkat kerawanan yang cukup tinggi.

Ia menyampaikan prihatin dan berduka atas longsor yang terjadi di Tarakan. Kementerian Kesehatan melalui dinas kesehatan setempat terus memantau dan siap siaga menghadapi bencana tersebut.