Pada Jumat (8/9/2017) pukul 11.49 WIB gempa berkekuatan besar 8,2 skala Richter (SR) mengguncang wilayah Selatan Meksiko. gempa tersebut terjadi di laut pada jarak 87 kilometer arah barat daya Kota Pijijiapan, Meksiko, di kedalaman 69 km. gempa tersebut menghancurkan rumah penduduk dan gedung bahkan lebih dari 50 orang dilaporkan meninggal dunia. Gempa tersebut berpotensi tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Menyebutkan jika gempa tektonik itu berkekuatan M=8,0. Sementara itu, United States Geological Survey (USGS) merilis kekuatan gempa sebesar M=8,1 dengan episentrum terletak pada koordinat 15,06 lintang utara dan 93,71 bujur barat.
Gempa tersebut tidak berdampak untuk wilayah Indonesia. Setelah dilakukan pemantauan oleh BMKG, bahwa tsunami tidak berdampak bagi wilayah Indonesia.
Gempa tersebut mengakibatkan terjadinya guncangan yang dahsyat di beberapa daerah seperti Arista, Trespicos, Pijijiapan, Tonala, Mapastepec, Acapetagua, Huixtla, Huehuetan, dan Tapachula. Wilayah yang terdampak tersebut mengalami kerusakan dalam skala sedang hingga berat.
Berdasarkan data BMKG, jika dilihat dari kedalaman hiposentrumnya, gempa tersebut berjenis gempa bumi berkedalaman menengah akibat aktivitas subduksi lempeng. Subduksi Lempeng Cocos menunjam ke bawah Lempeng Amerika Utara, tepatnya di Palung Amerika Tengah (Middle American Trench). Sehingga menyebabkan deformasi atau patahan slab lempeng tektonik yang memicu terjadinya gempa (Sumber : BMKG)
Akibat dari kejadian tersebut, pusat peringatan dini tsunami, yaitu Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC) mengeluarkan peringatan tsunami. Peringatan tersebut memberikan peringatan berdasarkan monitoring muka laut yang memperlihatkan tsunami kecil yang terjadi di Salina Cruz (48 cm) ,Pureto Angel (29 cm), dan Huatulco (69 cm).