Senin siang (19/10) gempa dua kali menggucang Kepulauan Mentawai dengan kekuatan M 5,6 dan 5,7. Episenter kedua gempa terletak di laut pada jarak sekitar 33 km arah barat daya Pagai Selatan dengan kedalaman 13 km dan 17 km. Gempa doublet/kembar ini dirasakan warga di waktu yang berdekatan pada pukul 14.31 WIB dan 14.47 WIB. Selain di Kepulauan Mentawai gempa juga dirasakan di Padang, Painan, Bengkulu, dan Kepahiang. BMKG merilis analisis berdasarkan skala intensitas guncangan yang diukur dengan satuan MMI, bahwa kedua gempa bumi ini dirasakan di daerah Padang, Painan, Mentawai, Mukomuko II-III MMI, Kota Bengkulu, Kepahiang, Bengkulu Utara I-II MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
BMKG mencatat sejak tanggal 15 Oktober 2020 telah terjadi 13 kali gempa dengan magnitudo bervariasi dan kedalaman dangkal. Berdasarkan pengamatan BMKG gempa ini merupakan aktivitas gempa megathrust. Rentetan gempa yang episenternya membentuk klaster di sebelah barat Pagai Selatan ini perlu diwaspadai karena dikhawatirkan rentetan gempa ini adalah gempa pembuka sebelum terjadinya gempa utama.
Sebagai catatan pada tanggal 25 Oktober 2020 wilayah zona megathrust ini diguncang gempa dahsyat dengan M 7,8 yang mengakibatkan terjadinya tsunami dan korban 408 orang meninggal dunia. Masyarakat di sekitar dihimbau selalu waspada gempa yang bisa terjadi kapan saja, selain itu harap mengikuti instruksi pejabat berwenang apabila terjadi tsunami.
Sumber : BMKG