Peran Masyarakat dalam menghadapi bencana tentu sangat penting, terutam untuk kalangan pelajar dan mahasiswa. Baru baru ini 150 siswa Sekolah Dasar Islam Ibnu Hajar Bogor dan belasan guru datang ke Diorama Bencana di lantai 11 dan 12 Graha BNPB Jakarta. Tujuan Siswa Dan guru adalah untuk pemberian dan pengenealan edukasi terkait bencana, Siswa dan guru terlihat sangat antusias dalam menyimak dan juga memiliki keingintahuan yang tinggi tentang bencana. Bahkan mereka baru tahu jika ternyata Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango adalah gunungapi aktif tipe A. selain itu, banyak siswa juga yang bertanya yang mereka tidak ketahui, seperti kenapa tidak di bangun rumah di tengah sungai? Mengapa cuaca sekarang sering berubah? Dan pertanyaan lainnya
Selain itu BNPB juga menjelaskan kepada para siswa terkait bencana besar yang pernah terjadi di indonesia yang menimbulkan banyak korban jiwa seperti, Danau Toba, Danau Toba yang tercipta karena Gunung Toba yang meletus hebat dan nyaris menamatkan umat manusia pada 75.000 tahun lalu. Begitu juga di zaman modern, kekuatan letusan Tambora pada 10-12 April 1815 adalah yang terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah. Hal ini yang di berikan BNPB terhadap Para siswa dan guru, agar lebih mengerti arti bencana dan mengetahui apa saja yang harus di lakukan saat terjadi bencana, karena BNPB pun sekaligus memberikan edukasi terkait bencana.
Saat ini masyarakat masih minim tentang bencana terutama di kalangan anak muda, seperti yang di ketahui Bencana dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi sebelumnya, baik itu bencana alam ataupun sosial. Melalui pendidikan bencana, tidak berarti risiko dampak bencana dapat ditekan sehingga sama sekali tidak menimbulkan dampak. Oleh sebab itu pemberian edukasi terhadap anak anak terhadap bencana sangat penting.