Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto mengatakan penambahan kasus baru banyak didapatkan dari kontak tracing. Kontak tracing tersebut ditindaklanjuti dengan pemeriksaan PCR dan tes cepat molekuler (TCM).
“Penambahan kasus baru banyak didapatkan dari tracing agresif dari setiap kasus positif yang dilaporkan dari dinas setempat,” katanya pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (16/6).
Hari ini pemeriksaan spesimen bertambah 17.052 sehingga total 540.115 spesimen yang sudah diperiksa. Hasilnya pasien positif COVID-19 bertambah 1.106 total 40.400.
“Secara rinci penambahan kasus positif masih didominasi oleh 5 provinsi antara lain Jawa Timur 245 kasus 71 sembuh, Sulawesi Selatan 175 kasus 44 sembuh, Kalimantan Selatan 169 kasus 6 sembuh, DKI Jakarta 101 kasus 134 sembuh, dan Jawa Tengah 56 kasus 30 sembuh,” katanya.
Penambahan tersebut menunjukan gambaran bahwa penularan masih terus terjadi dan masih banyak orang yang tidak sadar dirinya positif COVID-19 kemudian menulari orang lain. Maka jaga jarak, memakai masker harus diutamakan dalam kehidupan sehari-hari.
dr. Achmad mengungkapkan ada beberapa daerah dengan tingkat penambahan kasus positif COVID-19 sedikit, yakni Papua 32 kasus baru 103 sembuh, Banten 34 kasus baru 25 sembuh, Sumatera Barat 6 kasus baru 36 sembuh. Selain itu ada 18 provinsi yang melaporkan penambahan kasus di bawah 10 dan ada 7 provinsi tidak ada penambahan kasus baru dengan jumlah pasien sembuh yang signifikan.
“Oleh karena itu total kasus sembuh bertambah 580 total 15.703 orang, meninggal 3 total 2.231. Kami masih melakukan pemantauan pada 29.124 orang dan pengawasan pada 13.510 pasien,” imbuhnya.
“Kita bersyukur bahwa aktivitas produktif secara bertahap sudah dimulai. Kita berharap aktivitas sosial yang sudah dijalankan tidak akan meningkatkan kasus baru,” tambah dr. Achmad.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM