Bagi masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan dan lereng tentu sangat mengantisipasi bencana tanah longsor. Tanah longsor biasanya akan terjadi setelah hujan deras. Akibat lereng yang curam, tanah tidak bisa menahan beban air sehingga akan mengakibatkan longsoran tanah dan akan menimpa masayrakat yang tinggal di daerah tersebut. faktor alam dan juga topologi daerah setempat menjadi pemicu terjadinya bencana longsor. Bencana ini terjadi akibat adanya gerakan massa tanah, bisa akibat curah hujan dan bisa juga karena memang tekstur tanah tersebut memang gembur sehingga tidak bisa menahan beban terlalu banyak.
Saat ini semakin banyaknya penebangan pohon yang tidak terkendalai dan juga alih fungsi lahan semakin meningkatkan ancaman bencana tanah longsor. Sehingga pencegahan tanah longsor penting dilakukan. Pencegahan bisa dilakukan dengan tanaman pelindung. Fungsi tanaman pelindung dalam konservasi lahan adalah untuk merembeskan air ke lapisan tanah yang lebih dalam dari lapisan kedap air (bidang luncur) karena tanaman pelindung yang dipilih memiliki akar tunjang dan perakarannya berfungsi untuk menyangga partikel tanah sehingga akan mengurangi erosi pada permukaan tanah.
Manfaat Tanaman Pelindung Untuk Mencegah Longsor
- Tanaman pelindung bisa mencegah hilangnya bahan organik tanah. Hal tersebut karena pohon pelindung dapat menghambat sinar matahari langsung yang mengakibatkan naiknya suhu dan penguapan tanah,
- Bisa menambah bahan organik tanah. Daun dan ranting kering yang rontok di atas permukaan tanah akan menjadi mulsa,
- Pohon pelindung menjadi pencegah banjir dan tanah longsor. Sebab akar akar dari pohon akan meneyrap air hujan
- Cadangan air dalam tanah akan meningkat sebab, air akan tersimpan di akar akar pohon.
- Menstabilkan kondisi lingkungan atau mikroklimat, sehingga pertumbuhan dan proteksi tanaman mudah dikendalikan,
- Membantu pencegahan erosi, karena sistem perakaran yang dalam
Sumber : http://ditjenbun.pertanian.go.id/perlindungan/berita-299-teknologi-pencegahan-tanah-longsor-pada-lahan-perkebunan-dengan-cara-vegetatif-bagian-ii.html