Indonesia memiliki potensi terjadinya gempa bumi yang cukup tinggi, hal tersebut karena secara Geografis letak Indonesia dikelilingi oleh 3 lempeng aktif dunia. sehingga wilayah Indonesia memiliki ancaman yang tinggi terhadap terjadinya gempa bumi dan Tsunami. Pada tanggal 2 Maret 2016, terjadi gempa yang mengguncang Samudra Hindia. Gempa yang terjadi ini memberi pelajaran keberadaan ancaman bencana yang sebelumnya tidak diperhitungkan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika tidak punya model tsunami untuk gempa di zona itu.
Tentu hal ini sangat perlu diwaspadai, sebab gempa tersebut terjadi ditempat yang tidak lazim yaitu di Interplate (Lengan) Lempeng Indo-Australia yang jauh dari zona subduksi. Zona ini sebelumnya tak pernah diperkirakan bisa memicu gempa besar berpotensi tsunami, hal ini jauh dari yang diprediksi sebab belum ada kajian mendalam tentang potensi gempa di lengan lempeng indo-australia. Hal ini menjadi Ancaman baru dari Samudra Hindia. Selama ini, BMKG lebih fokus menyiapkan pemodelan tsunami yang dipicu gempa dari zona subduksi di Palung Sunda, meliputi selatan Sumatera, selatan Jawa, dan selatan NTT.
Gempa yang terjadi pada 2 Maret 2016 lalu, memang terjadi ditempat yang diperkirakan, berdasarkan data dari BMKG. lima menit setelah gempa, BMKG mendiseminasikan info gempa kepada para pihak meski hanya data gempa dan potensi tsunami. "Gelombang gempa baru tiba tiga menit ke sensor kami. Kekuatan gempa peringatan pertama kami M 8,3, ini didapat dari 8 sensor. Angka dikoreksi jadi M 7,8 setelah data masuk dari 18 sensor. Saat ini BMKG terus berupaya meningkatkan sistem peringatan dini tsunami, untuk mengatasi ancaman tsunami yang bisa terjadi sewaktu waktu.
Sumber : http://lipi.go.id/lipimedia/single/ANCAMAN-BARU-DARI-SAMUDRA-HINDIA/15269