Tim Pusat Krisis Kesehatan Diberangkatkan Sabtu Malam Merespon Erupsi Semeru

889

Tim Pusat Krisis Kesehatan Diberangkatkan Sabtu Malam Merespon Erupsi Semeru

Kementerian Kesehatan melalui Pusat Krisis Kesehatan pada sabtu malam (4/12) telah mengirimkan Disaster Medical Team (DMTs) ke Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Tim bersama yang telah berkoordinasi dengan sektor terkait juga membawa logistik kesehatan berupa total 51.600 masker, handscoon, handsanitizier dan barang Kesehatan berupa tabung oksigen, ventilator, velbet dan tenda.

Erupsi Gunung tertinggi di Jawa ini terjadi sabtu sore telah mengakibatkan 22 orang meninggal dan 27 orang masih dalam pencarian, ratusan luka-luka dan lebih dari tiga ribu orang harus mengungsi. Bupati Kabupaten Lumajang menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru (4 Desember 2021 - 3 Januari2022).

Sektor Kesehatan bekerja bersama dalam memberikan pelayanan maksimal kepada korban erupsi. Setidaknya ada 4 pos kesehatan yang dibangun di lokasi pengungsian yaitu Supituran, Sumberwuluh, Kamar Kajang, Lapangan Penanggal untuk mengantisipasi kebutuhan pelayanan Kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.

Selain di pos pengungian, masyarakat terdampak juga dapat mengakses yang disiagakan. Sebanyak 13 puskemas di Kab. Lumajang dan 5 puskesmas di Kab. Malang serta 3 rumah sakit RSUD yaitu dr. Haryoto, RSUD Pasirian, RS Bhayangkara. Korban dengan luka bakar <20% dan tidak trauma dirujuk ke RS Kepanjen dan RS Wafa sedangkan korban luka bakar >20% dan terdapat trauma inhalasi dirujuk ke dr. Saiful  Anwar Malang.

Dalam memaksimalkan koordinasi dengan sektor lain dalam penanganan masa tanggap darurat Dinas Kesehatan dan Kabupaten terdampak telah mengkaktifkan Provincial Health EOC dan District (HEOC) sudah dibentuk dan berkoordinasi dengan Pusdalops BNPB. Tim dilapangan tetap melakukan penguatan pelayanan kesehatan baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun pengungsian.